Menurut Cerita dari Masyarakat, Sejarah Desa Maribaya telah berlangsung sejak Zaman sebelum Indonesia Merdeka. Wilayah Desa Maribaya termasuk bagian dari wilayah Kabupaten Tegal. Alkisah diceritakan bahawa ada 2 Versi pendiri Desa Maribaya . Versi yang pertama diceritakan bahwa Desa Maribaya didirikan oleh seorang Ulama besar yang merupakan santri / murid dari Ki Gede Sebayu ( Seorang Pendiri Kabupaten Tegal ) yang bernama : Kyai Samsudin . Pada Waktu itu wilayah perairan pantai yang berupa pepohonan , semak belukar dan ladang ilalang rupanya merupakan tempat bermaskasnya Bajak Laut , sehingga daerah tersebut lebih dikenal dengan Sebutan “ BAHAYA “.
Mendengar bahwa daerah pantai yang subur ternyata tempat bermarkasnya penjahat, akhirnya konon Ki Gede Sebayu mengutus salah satu santrinya yang bernama : Kyai Samsudin, untuk memberantas gerombolan bajak laut tersebut. Akhirnya disusunlah taktik dan strategi . Kyai Samsudin lantas menetap di daerah tersebut secara diam – diam dengan cara menyebarkan dakwah ajaran Agama Islam, sambil selalu mengingatkan masyarakat sekitar untuk tidak ke daerah tersebut beramai- ramai karena keadaanya masih bahaya ( Jangan Ke MARI ). Sehingga oleh masyarakat sekitar daerah tersebut diceritakan jika masyarakat ke situ akan kena Bahaya.Seiring berjalannya waktu setelah Santri dari Kyai Samsudin bertambah banyak, maka mereka mengadakan pergerakan dan perlawanan terhadap Gerombolan Bajak Laut , yang mendiami daerah tersebut. Sehingga akhirnya Gerombolan Bajak Laut tersebut berhasil di tumpas. Karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang Berbahaya, yang menakutkan bagi warga sekitar, maka daerah tersebut terkenal dengan nama : MARIBAYA. Atas jasa – jasa beliau yang telah merubah bahaya mejadi daerah santri yang Religius, Aman, Nyaman serta Gemah Ripah Loh Jinawi , Gotong Royongya Tinggi maka tiap tahun Desa Maribaya mengadakan Khaul massal guna mengenang Kyai Samsudin beserta santri dan Para Pengikutnya.
Versi yang Kedua diceritakan bahwa Desa Maribaya didirikan oleh salah satu Pengikut dari Raja Majapahit yang menetap di satu daerah yang ditumbuhi pepohonan , semak belukar serta ladang ilalang yang membangun satu perkampungan yang sebenarnya aman, nyaman, namun dikenal angker oleh warga daerah lain. Adalah MBAH SARAHLINGGA, yang menjadikan dan membuktikan bahwa daerah tidak seperti yang mereka bayangkan.
Dengan Kesaktian Senjata LINGGA nya, maka segala kekuatan jahat yang ada di daerah tersebut berhasil di taklukan oleh MBAH SARAHLINGGA, sehingga daerah tersebut berubah menjadi daerah yang menjadi PENGHURIPAN ( Pengurupan ) / daerah yang menjadi mata pencaharian bagi warga sekitar, dengan dibuktikanya bahwa daerah tersebut adalah aman, nyaman, dan gemah ripah loh jinawi / Subur makmur. Keadaan yang tadinya BAHAYA ( Membahayakan ) menjadi daerah yang Subur , makmur, aman, nyaman, dan mengesankan . Peringatan dini yang dicap oleh warga sekitar yang penakut ( Jika ke MARI maka akan BAHAYA ) tidak terbukti.
Disisi lain salah satu utusan dari kerajaan Majapahit ada yang menetap di kampung sebelah adalah KARNADITA Namanya, orang sakti yang menaklukan dan membuktikan bahwa kampung sebelah yang terasa Asin , juga ternyata adalah daerah yang Subur, aman dan nyaman, sehingga KARNADITA memberi Nama daerah tersebut dengan Nama : PENGASINAN. Karena sama sama utusan Kerajaan Majapahit, maka daerah tersebut menjadi satu kesatuan dengan Wilayah MARIBAYA, dua wilayah yang ternyata sama – sama Subur, aman dan Nyaman , untuk ditempatinya. Pada akhir hayatnya MBAH SARAHLINGGA dimakamkam di Dukuh MARIBAYA, sedangkan MBAH KARNADITA dimakamkan di Dukuh PENGASINAN. Oleh masyarakat MARIBAYA keduanya selalu di kenang jasa – jasanya.
Seiring berjalanya perkembangan Jaman dari cerita tersebut diatas, merupakan salah satu penyemangat Bagi kita selaku generasi muda Desa Maribaya, untuk selalu memberikan pengabdian terbaik bagi Desa kita tercinta.Sehingga Desa Maribaya semakin berkembang maju, dan berprestasi. Roda Pembangunan Baik mental , fisik maupun materiil makin meningkat. Pendopo sebagai Kantor Balai Desa yang megah merupakan Simbol salah satu kemajuan di bidang pembangunan, Kegiatan Olah Raga, Kegiatan Keagaamaan yang semakin berkembang mengiringi seiring berjalanya waktu. Kehidupan Warga Desa Maribaya yang semakin Religius , dengan diramaiakanya Majlis Taklim di tiap tiap Rukun Warga, Masjid dan Mushola, mencerminkan kemajuan Pembangunan di bidang Keagamaan , juga ditandai dengan di bangunya Pondok Pesantren Al Qur’an “ ZAENUDIN “ , yang terletak di Dukuh Pengasinan, yang juga melayani Pendidikan Agama Islam Formal yaitu berupa SMP AL QUR’AN “ ZAENUDIN “
Demikian Sejarah singkat Desa Maribaya Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Sebagai salah satu wilayah yang terletak di Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Menurut Cerita dari Masyarakat, Sejarah Desa Maribaya telah berlangsung sejak Zaman sebelum Indonesia Merdeka. Wilayah Desa Maribaya termasuk bagian dari wilayah Kabupaten Tegal. Alkisah diceritakan bahawa ada 2 Versi pendiri Desa Maribaya . Versi yang pertama diceritakan bahwa Desa Maribaya didirikan oleh seorang Ulama besar yang merupakan santri / murid dari Ki Gede Sebayu ( Seorang Pendiri Kabupaten Tegal ) yang bernama : Kyai Samsudin . Pada Waktu itu wilayah perairan pantai yang berupa pepohonan , semak belukar dan ladang ilalang rupanya merupakan tempat bermaskasnya Bajak Laut , sehingga daerah tersebut lebih dikenal dengan Sebutan “ BAHAYA “.
Mendengar bahwa daerah pantai yang subur ternyata tempat bermarkasnya penjahat, akhirnya konon Ki Gede Sebayu mengutus salah satu santrinya yang bernama : Kyai Samsudin, untuk memberantas gerombolan bajak laut tersebut. Akhirnya disusunlah taktik dan strategi . Kyai Samsudin lantas menetap di daerah tersebut secara diam – diam dengan cara menyebarkan dakwah ajaran Agama Islam, sambil selalu mengingatkan masyarakat sekitar untuk tidak ke daerah tersebut beramai- ramai karena keadaanya masih bahaya ( Jangan Ke MARI ). Sehingga oleh masyarakat sekitar daerah tersebut diceritakan jika masyarakat ke situ akan kena Bahaya.Seiring berjalannya waktu setelah Santri dari Kyai Samsudin bertambah banyak, maka mereka mengadakan pergerakan dan perlawanan terhadap Gerombolan Bajak Laut , yang mendiami daerah tersebut. Sehingga akhirnya Gerombolan Bajak Laut tersebut berhasil di tumpas. Karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang Berbahaya, yang menakutkan bagi warga sekitar, maka daerah tersebut terkenal dengan nama : MARIBAYA. Atas jasa – jasa beliau yang telah merubah bahaya mejadi daerah santri yang Religius, Aman, Nyaman serta Gemah Ripah Loh Jinawi , Gotong Royongya Tinggi maka tiap tahun Desa Maribaya mengadakan Khaul massal guna mengenang Kyai Samsudin beserta santri dan Para Pengikutnya.
Versi yang Kedua diceritakan bahwa Desa Maribaya didirikan oleh salah satu Pengikut dari Raja Majapahit yang menetap di satu daerah yang ditumbuhi pepohonan , semak belukar serta ladang ilalang yang membangun satu perkampungan yang sebenarnya aman, nyaman, namun dikenal angker oleh warga daerah lain. Adalah MBAH SARAHLINGGA, yang menjadikan dan membuktikan bahwa daerah tidak seperti yang mereka bayangkan.
Dengan Kesaktian Senjata LINGGA nya, maka segala kekuatan jahat yang ada di daerah tersebut berhasil di taklukan oleh MBAH SARAHLINGGA, sehingga daerah tersebut berubah menjadi daerah yang menjadi PENGHURIPAN ( Pengurupan ) / daerah yang menjadi mata pencaharian bagi warga sekitar, dengan dibuktikanya bahwa daerah tersebut adalah aman, nyaman, dan gemah ripah loh jinawi / Subur makmur. Keadaan yang tadinya BAHAYA ( Membahayakan ) menjadi daerah yang Subur , makmur, aman, nyaman, dan mengesankan . Peringatan dini yang dicap oleh warga sekitar yang penakut ( Jika ke MARI maka akan BAHAYA ) tidak terbukti.
Disisi lain salah satu utusan dari kerajaan Majapahit ada yang menetap di kampung sebelah adalah KARNADITA Namanya, orang sakti yang menaklukan dan membuktikan bahwa kampung sebelah yang terasa Asin , juga ternyata adalah daerah yang Subur, aman dan nyaman, sehingga KARNADITA memberi Nama daerah tersebut dengan Nama : PENGASINAN. Karena sama sama utusan Kerajaan Majapahit, maka daerah tersebut menjadi satu kesatuan dengan Wilayah MARIBAYA, dua wilayah yang ternyata sama – sama Subur, aman dan Nyaman , untuk ditempatinya. Pada akhir hayatnya MBAH SARAHLINGGA dimakamkam di Dukuh MARIBAYA, sedangkan MBAH KARNADITA dimakamkan di Dukuh PENGASINAN. Oleh masyarakat MARIBAYA keduanya selalu di kenang jasa – jasanya.
Seiring berjalanya perkembangan Jaman dari cerita tersebut diatas, merupakan salah satu penyemangat Bagi kita selaku generasi muda Desa Maribaya, untuk selalu memberikan pengabdian terbaik bagi Desa kita tercinta.Sehingga Desa Maribaya semakin berkembang maju, dan berprestasi. Roda Pembangunan Baik mental , fisik maupun materiil makin meningkat. Pendopo sebagai Kantor Balai Desa yang megah merupakan Simbol salah satu kemajuan di bidang pembangunan, Kegiatan Olah Raga, Kegiatan Keagaamaan yang semakin berkembang mengiringi seiring berjalanya waktu. Kehidupan Warga Desa Maribaya yang semakin Religius , dengan diramaiakanya Majlis Taklim di tiap tiap Rukun Warga, Masjid dan Mushola, mencerminkan kemajuan Pembangunan di bidang Keagamaan , juga ditandai dengan di bangunya Pondok Pesantren Al Qur’an “ ZAENUDIN “ , yang terletak di Dukuh Pengasinan, yang juga melayani Pendidikan Agama Islam Formal yaitu berupa SMP AL QUR’AN “ ZAENUDIN “
Demikian Sejarah singkat Desa Maribaya Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Sebagai salah satu wilayah yang terletak di Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).